Rabu, 15 Jan 2025
JATIMNews

Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo, Adakan Sosialisasi Workshop Digital dan Terus kawal Progran Para Petani

SIDOARJO, MediaSorotMata.com – Dengan pesatnya perkembangan teknologi, dunia digital dan internet, tentu juga berimbas pada dunia pemasaran. Tren pemasaran di dunia beralih dari yang Patan. Semula konvensional (Offline) menjadi digital (Online). 

Digital marketing lebih prospektif karena memungkinkan para calon pelanggan potensial untuk memperoleh segala macam informasi mengenai produk dan bertransaksi melalui internet.

Melalui Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo mengadakan Workshop digital marketing bagi pelaku utama sektor pertanian di Desa Simogirang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, pada hari Kamis (18/11/2021).

Acara tersebut dihadiri Dinas Pangan dan Pertanian Kab.Sidoarjo, Anggota DPRD, komisi B dan D, dari 4 Kecamatan yang mewakili, Penyuluh pertanian, Kepala Desa dan para petani.

Dalam sambutannya, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, hal ini menyiratkan bahwa potensi belanja online sudah cukup berkembang di Indonesia yang harus diimbangi dengan pemasaran secara digital pula oleh para pelaku usaha, tidak terkecuali pada bidang pertanian.

“Melalui sistem digitalisasi tentunya keberadaan Internet sangat membantu dalam keterbatasan branding, dengan digital branding pada sebuah produk. Produk akan lebih dikenal dan lebih mudah dipasarkan,” jelas kepala Dinas, Dr. Eni Rustianingsih, ST., MT.

Hal ini merupakan satu elemen penting yang dibutuhkan dalam dunia bisnis terkini. Digital marketing merupakan sebagai satu cara promosi melalui media digital yang saat ini merupakan cara yang paling efektif dalam pemasaran panen kita nanti.

“Sektor pertanian sebagai salah satu sektor penting bagi keberlangsungan negara Indonesia harus bergerak cepat dan melakukan revolusi dalam bidang pemasarar hasil pertanian. Harga jual yang rendah apalagi di saat panen selalu menjadi permasalahan tersendiri di kalangan petani,” katanya Dr. Eni.

Lanjut Eni, harga jual yang rendah diantaranya disebabkan oleh panjangnya rantai distribusi dan ketergantungan petani pada tengkulak ketergantungan petani terhadap tengkulak ini tak dipungkiri masih terus terjadi sampai saat ini. 

Hal ini antara lain disebabkan ketidaktahuan petani terhadap informasi pemasaran seperti harga jual di tingkat konsumen dan bagaimana agar konsumen lebih mudah mengakses hasil panen petani.

Pelaksanaan Workshop ini dilatarbelakangi oleh lemahnya posisi tawar petani disebabkan karena struktur pasar di tingkat petani cenderung monopsoni atau oligopoli, atau bahkan monopoli. 

Pada umumnya petani menjual hasil pertanian secara konvensional melalui pedagang perantara dengan rantai pemasaran yang panjang. Petani tidak memiliki akses pasar langsung dan harus melalui tengkulak atau pedagang, sehingga hasil panen yang mereka dapat lebih sedikit jumlahnya dan tidak dapat mendukung kesejahteraan hidup Petani. Karena hal itulah Petani merasa dirugikan dan membuat para Petani memilih untuk meninggalkan profesi tersebut dan beralih melakukan usaha lain,” tuturnya Dr Eni.

Salah satu Petani yang ikut dalam acara tersebut, mengatakan, dirinya sangat senang dengan adanya sosialisasi tentang Workshop digital marketing ini, dirinya semakin tahu caranya untuk berbisnis di onlene, untuk itu saya dan teman-teman petani menyambut antusias program Dinas Pangan dan Pertanian Kab. Sidoarjo ini.

“Harapan saya selaku petani, berharap pendampingan dari Dinas Pertanian untuk kedepannya,” katanya.

Kepala Desa Simogirang, Khusnul Khuluq, menambahkan, untuk meningkatkan tawar para petani dengan melihat kondisi tersebut, maka diperlukan upaya untuk cara menghubungkan petani secara langsung kepada konsumen. Salah satu caranya adalah dengan pemanfaatan digital produk secara online.

Masih sulit diaplikasikan oleh petani pada umumnya. Sehingga dibutuhkan peran serta berbagai pihak) yang dapat melakukan pendampingan terhadap petani dalam memasarkan hasil panennya dengan memanfaatkan digital marketing.

Tujuan dari diselenggarakan workshop digital marketing ini antara lain. Untuk meningkatkan kemampuan petani dalam pemasaran sehingga meningkatkan harga jual hasil pertanian. Untuk meningkatkan ketrampilan petani dalam menggunakan social media dalam pemasaran. Untuk meningkatkan keterjangkauan pasar yang lebih luas,” kata Khuluq. (Nuri)



Baca Juga