SIDOARJO//MediaSorotMata.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sidoarjo mulai menggelar Sensus Pertanian yang akan dilaksanakan selama 2 bulan, mulai 1 Juni s/d 31 Juli 2023. Pagi tadi, Kamis (25/05/2023), penyematan topi dan pengalungan ID Card kepada petugas sensus dilakukan Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Ainur Rahman di Pendopo Delta Wibawa. Penyematan topi menandai akan dimulai Sensus Pertanian di Kabupaten Sidoarjo.
Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Ainur Rahman mengucapkan terima kasih kepada BPS yang telah melaksanakan berbagai sensus di Kabupaten Sidoarjo. Mulai Sensus Penduduk, Sensus Ekonomi dan Sensus pertanian yang semua dilaksanakan dengan prinsip kolaborasi.
“Kita semua di sini merupakan bagian dari kolaborasi yang kita pertahankan. Kata kolaborasi memang mudah diucapkan tapi sulit untuk dilaksanakan, namun komitmen Pemerintah Daerah untuk mendukung setiap kebijakan pelaksanaan program BPS dalam semua kegiatan baik sensus atau survei yang dilakukan kita wujudkan dalam bentuk nyata,”katanya.
Ainur menghimbau kepada semua pihak terkait untuk mendukung pelaksanaan sensus pertanian ini. Baik dukungan dari Kepala Desa, semua Camat dan OPD yang terkait untuk ikut mendukung pelaksanaan Sensus Pertanian ini. Dikatakannya Pemerintah Pusat sudah memberikan komitmen untuk mendukung dan mensukseskan sensus pertanian ini.
Oleh karena itu semua harus mempunyai komitmen yang sama untuk mensukseskan sensus pertanian ini sehingga hasil dari sensus pertanian menghasilkan kebijakan yang baik. Baik kebijakan yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat, regional maupun tingkatan lokal.
“Nanti akan Ada petugas khusus yang melakukan sensus dengan waktu yang sudah ditentukan kurang lebih 2 bulan, dan rentang waktu itu cukup lama dimana sangat diharapkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi menjadi landasan kita dalam bekerja,” tambahnya.
Sementara itu Kepala BPS Sidoarjo Ir. Indriya Purwaningsih MT menyampaikan bahwa kegiatan sensus pertanian ini adalah salah satu kegiatan yang telah diundangkan. UU Nomor 6 Tahun 97 tentang statistik mengatakan bahwa BPS selaku penyelenggaraan kegiatan statistik melakukan kegiatan sensus yang dilakukan setiap 10 tahun sekali yaitu Sensus Pertanian.
“Dilaksanakan pertama kali pada tahun 1963, jadi ini merupakan sensus pertanian yang ke 7 dengan tahap-tahap yang sudah kami lakukan atau kami lalui, dan hari ini kami laporkan bahwa pada hari ini masih berlangsung teman-teman petugas lapangan melakukan pelatihan,” katanya.
Ia pun menjelaskan di Kabupaten Sidoarjo ada 568 orang petugas sensus yang dibagi secara merata di seluruh Desa/Kelurahan di Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan dilakukan dalam dua gelombang, mulai tanggal 1 Juni sampai tanggal 31 Juli.
Indriya mengatakan selain sosialisasi, mereka petugas sensus juga melakukan audiensi agar bisa menyentuh masyarakat. Ia meminta kepada kepala desa agar mendukung petugas-petugas yang nantinya akan datang door to door. Ada sebanyak 568 orang petugas yang bertugas di seluruh desa yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Mereka bakal mendatangi ke rumah-rumah warga. Sensus yang akan dilakukan tidak hanya konsentrasi pada pertanian sehingga dalam sensus kali ini tidak luput satu desa pun.
“Kami berharap pada panjenengan semua bapak/ibu Kepala Desa dimana petugas kami nanti bisa berkoordinasi. Mohon dibantu dengan penjelasan supaya petugas di lapangan ini bisa bekerja dengan lancar dalam menjalankan sensus,” katanya.
Dalam menjawab isu pertanian yang global dan nasional dewasa sekarang diperlukan suatu pijakan. Tujuannya untuk merancang masa depan pertanian dan pangan ke depan yang didasarkan pada isu kunci pertanian dan pangan global dalam menjawab tantangan pertanian dan pangan nasional.
“Sensus pertanian ini untuk menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil yang digunakan sebagai tolak ukur statistik pertanian saat ini. Serta menyediakan kerangka sample untuk survei pertanian lanjutan,”pungkasnya. (Nuri)